REFLEKSI PEMBELAJARAN INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN SAINS



REFLEKSI
PEMBELAJARAN INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN SAINS

            Dalam pembelajaran Inquiry , guru dapat merencanakan pembelajaran sains melalui inquiri / secara langsung, guru memfasilitasi dan guru dapat menciptakan masyarakat belajar sains.
Strategi Pembelajaran Inquiry
1.      Kelompok pro kontra, membagi kelompok jadi dua kelompok kontra dan pro.
2.      Lempar bola kertas buta , dimana pendidik membagi menjadi 2 kelompok dengan cara berhitung acak lalu salah satu peserta didik melemparkan bola kertas berisi pertanyaan kepada temannya secara acak lalu teman yang mendapat bola kertas tersebut harus menjawab pertanyaan yang ada dalam bola kertas.
3.       Bertamu ke kelompok tetangga , pendidik membagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok berdiskusi tentang materi. Masing-masing dari kelompok sudah memahami suatu materi dan materi itu berbeda materinya . (Jigsaw)
4.      Bola Musik Asyik, guru menyuruh peserta didik membentuk lingkaran , memutar musik lalu saat musik berhenti kertas sudah berhenti disalah satu anak, anak tersebut harus menjawab suatu pertanyaan.
Prinsip penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
1.      Berorientaasi pada pengembangan intelektual
2.      Prinsip interaksi
3.      Prinsip bertanya , guru yang bertanya
4.      Prinsip belajar untuk berpikir
5.      Prinsip keterbukaan , Guru memberikan siswa hipotesis lalu disuruh mengembangkan
Langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri
1.      Orientasi , orientasi ini dapat berhasil apabila ada kemauan dari siswa
2.      Menentukan masalah
3.      Mengajukan hipotesis
4.      Mengumpulkan data
5.      Menguji Hipotesis
6.      Menentukan kesimpulan
            Sebagai seorang mahasiswa / peserta didik jika kita ke kampus/ sekolah  jangan berfikir kalau kita akan menerima sesuatu tapi berfikirlah apa yang dapat saya berikan UNTUK MENYUMBANGKAN PEMBELAJARAN  agar kita menjadi seorang yang bermakna. Kita dalam menerima ilmu dan menyampaikan ilmu harus dengan ikhlas, karena ilmu bukan semata-mata milik kita. Inquiry dan discovery adalah berbeda. Pengajaran discovery harus meliputi pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses-proses discovery. Inquiry dibentuk dan meliputi discovery dan lebih banyak lagi. Dengan kata lain, inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam cara lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses-proses discovery, inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.

Penyusunan Hipotesis
            Hipotesis harus bernalar dulu , harus ada proses deduksi. Jadi tidak serta merta menghubungkan 2 variabel. Alasan hipotesis harus berdasarkan empiris dan teoritis. Hipotesis harus jelas , misal “ada pengaruh , itu pengaruhnya turun atau lebih meningkat ? “. Di dalam pendidikan tidak boleh ada siswa yang tidak boleh berpendapat. Seorang guru harus bisa mengarahkan  siswanya untuk berpendapat.
Contoh :
-Apakah tembaga merupakan konduktor yang lebih baik terhadap besi
-Apakah cahaya matahari di pagi hari lebih efektif dalam mengendalikan fotosintesis dari pada cahaya matahari disiang hari
Sebuah benda apabila dipanaskan berat jenis nya bertambah , tetap atau menurun ?
*Benda yang dipanaskan menurunkan massa tetap  namun volume bertambah
Pada anak SD : hipotesis pengujiannya harus bisa diamati secara langsung. Sebagai contoh hipotesis tentang pengaruh suhu terhadap densitas, maka harus menghitung berat jenis dan massa. Pada anak SMP : hipotesis mulai bisa untuk pengujiannya tidak dapat teramati / abstrak. Sebagai contoh adalah hipotesis tentang massa jenis.  Massa jenis tidak dapat diamati , tidak dapat diobservasi langsung.

Macam-macam inquiry :
Konfirmatory : membuktikan suatu teori atau pendapat , mahasiswa sudah tidak boleh. Konfirmatory merupakan inquiry level 0.
Inquiry terstruktur : teori tidak diberikan langsung disuruh berhipotesis dulu.
Quidet inquiry : tidak diberikan langkah-langkah pengujian hipotesis.
Inquiry bebas : mencari penelitian berdasarkan tema yang diberikan guru.

            Mahasiswa minimal harus mencari jawaban seperti quidet inquiry. Apabila kita diajar oleh guru kita dengan metode inquiry , teori harus dibaca oleh siswa sendiri terlebih dahulu agar memiliki bekal pengetahuan lebih dulu.




Komentar

Postingan Populer