RESUME TEORI HUMANISTIK dan SELF EFICACY



TEORI HUMANISTIK dan SELF EFICACY
Oleh : Nur Anggraini Putri


 


Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. (Uno, 2006: 13). Tujuan utama para pendidik adalah membantu si peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Jadi, teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
Tokoh Teori Humanistik


 
 
 

1.      Carl Rogers
·        Pengalaman individu adalah fenomena logika yang dialami oleh individu sendiri.
·   Setiap individu mempunyai kecenderungan dan hasrat sendiri untuk mencapai kesempurnaan  hidup
·   Setiap individu membentuk konsep hidup yang unik melalui sistem nilai dan  kepercayaan yang berbeda dengan orang lain.
·        Tingkah laku yang ditunjukkan adalah selaras dengan konsep kehidupannya
·        Tingkah laku individu hanya diperoleh melalui proses komunikasi
·        Belajar bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya
·        Manusia memiliki kemampuan belajar secara alami

2.      Arthur Combs
·         Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu
·     Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka
·     Perilaku buruk itu sesungguhnya tidak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.

3.      Abraham H Maslow
·    Manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh manusia
·   Pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan.
·        Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk sampai pada aktualisasi diri (learning how to be).
·       Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki kearah mana perkembangan kita akan menuju.
·      Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda berbeda dengan yang lain, dan di sisi lain adalah memahami  bagaimana kita menjadi manusia sama seperti manusia yang lain.

Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik
            Dalam metodologi semacam itu, pengalaman peserta didik adalah yang terpenting dan perkembangan kepribadian mereka serta penumbuhan perasaan positif dianggap penting dalam pembelajaran mereka. peserta didik adalah manusia yang mempunyai kebutuhan emosional, spritual, maupun intelektuaL
Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:
1.      Manusia mempunyai belajar alami
2.      Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan kehidupan sehari-hari
3.       Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi dalam pola berpikir peserta didik
4.       Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil
5.  Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam memperoleh cara menyeleseikannya.
6.        Belajar yang bermakna diperoleh jika peserta didik melakukannya
7.        Belajar lancar jika peserta didik dilibatkan dalam proses belajar
8.        Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam
9.      Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri
10.     Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

Aplikasi Teori Belajar Humanistik
            Peserta didik berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan peserta didik memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para peserta didik sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan peserta didik untuk memperoleh tujuan pembelajaran. (Soemanto, 1998: 235)

            Tujuan Pembelajaran lebih mengutamakan proses dari pada hasilnya. Adapun proses yang dilalui adalah :



 
1.      Merumuskan tujuan belajar yang benar
2.      Mengusahakan pasitipasi aktif melalui kontrak belajar
3.      Mendorong peserta didik berpikir kritis dan mandiri
4.      Mendororng peserta didik untuk bebas berpendapat
5.      Guru harus menerima peserta didik dengan apa adanya
6.      Memberi kesempatan murid untuk maju sesuak kecepatan pemahamannya
7.      Evaluasi perolehan prestasi secara individual (Mulyati, 2005: 182)

Implikasi Teori Belajar Humanistik
Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
1.        Merespon perasaan peserta didik
2.        Menggunakan ide-ide peserta didik untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
3.        Berdialog dan berdiskusi dengan peserta didik
4.        Menghargai peserta didik
5.        Kesesuaian antara perkataan dan perbuatan
6.        Menyesuaikan isi kerangka berpikir peserta didik (penjelasan untuk memantapkan kebutuhan dari peserta didik)
7.        Tersenyum pada peserta didik. (Sukmadinata, 2007: 152)

       Guru-guru cenderung berpendapat bahwa pendidikan adalah pewaris kebudayaan, pertanggungan jawaban sosial dan bahan pembelajaran yang khusus juga merupakan tanggung jawab guru.

Self Eficacy
       Self eficacy merupakan keyakinan seseorang bahwa dia dapat menjalankan suatu tugas pada suatu tingkat tertentu yang mempengaruhi tingkat pencapaian tugasnya. Self eficacy  merupakan turunan konsep dari teori kognitif sosial yang memandang pembelajaran sebagai penguasaan pengetahuan melalui pemrosesan secara kognitif informasi yang diterima. Teori kognitif sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura.

Sumber Self Eficacy
                   Efikasi diri dapat diperoleh, dipelajari dan dikembangkan dari empat sumber informasi. Adapun sumber efikasi diri adalah sbb:
a.       Pengalaman keberhasilan dan pencapaian prestasi
b.      Pengalaman orang lain
c.       Persuasi verbal
d.      Keadaan fisiologis dan psikologis

Aspek-Aspek Efikasi Diri
                   Perbedaan efikasi diri pada setiap individu terletak pada tiga aspek yaitu:
a.       Magnitude (tingkat kesulitan tugas)
b.      Strengh (kekuatan keyakinan)
c.       Generalitaty (generalitas)

Proses yang memengaruhi  Self Eficacy
a.       Proses kognitif
b.      Proses motivasi
c.       Proses afektif
d.      Proses selektif
e.        
             Faktor-faktor yang memengaruhi Self Eficacy
a.       Jenis Kelamin
b.      Usia
c.       Tingkat Pendidikan
d.      Pengalaman

Daftar Rujukan

Mulyati, Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2005.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1998.
Sukmadinata, dan Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet. IV, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Perkembangan. Jakarta: Bumi aksara,  2006



Komentar

Postingan Populer