RESUME TEORI KECERDASAN GANDA
TEORI
KECERDASAN GANDA DAN PENERAPANNYA PADA PEMBELAJARAN
Oleh : Nur Anggraini
Putri
Kecerdasan, menurut Gardner, adalah kemampuan menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam kehidupan manusia atau kemampuan problem solving kemampuan menghasilkan persoalan-persoalan
baru untuk diselesaikan (Champbell et al, 2002). Konsep Multiple Intelligence diperkenalkan pada tahun 1983 oleh Prof.Howard Gardner. Setiap orang perlu menyadari
dan mengembangkan ragam kecerdasan manusia dan macam-macamnya (Dening, 2004). Teori kecerdasan ganda menegaskan, tidak ada rangkaian strategi
pengajaran yang dapat selalu bekerja secara efektif untuk semua siswa, karena setiap siswa memiliki kecenderungan
tertentu pada ke delapan kecerdasan (Sulistyoningsih, 2010)
Menurut Willinghan (2004) teori kecerdasan
majemuk menyebutkan
terdapat delapan kecerdasan sebagai adalah :
1)
Kecerdasan linguistik (kecerdasan berbahasa)
2) Kecerdasan
matematis-logis
( kecerdasan untuk mengolah angka)
3)
Kecerdasan visual-spasial (kepekaan melihat gambar dan ruang secara akurat)
4)
Kecerdasan kinestetik (kemampuan seseorang dalam menguasai tubuhnya)
5)
Kecerdasan musikal (kecerdasan yang berkaitan dengan musik)
6)
Kecerdasan interpersonal (kemampuan mempengaruhi, meyakinkan, dan menyemangati oranglain)
7)
Kecerdasan intrapersonal (kemampuan memahami perasaan sendiri, pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan diri)
8)
Kecerdasan naturalis (kepekaan seseorang terhadap alam, tumbuhan, hewan, dan
lain sebagainya)(Willingham, 2004).
Dengan memahami delapan kecerdasan majemuk tersebut,maka seorang guru dalam pembelajarannya
tidak akan terpaku pada satu metode atau strategi saja (Mushollin, 2009).
Banyak
kegagalan siswa dalam mencerna informasi dari gurunya disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru
dengan gaya belajar siswa (Chatib, 2012). Kecenderungan
kecerdasan seseorang mencerminkan gaya belajar orang
tersebut. Misalnya, seseorang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi akan
memiliki gaya belajar dengan pola-pola intrapersonal.
Berikut ini adalah contoh gaya belajar
kecerdasan intrapersonal Gaya belajar :
1)
Memahami dengan mengekspresikan diri
2)
Belajar sendiri
3)
Menghubungkan materi dengan kehidupan pribadi
4)
Kegiatan individual (Chatib,
2012).
Adapun orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal memiliki
ciri-ciri :
1)
Memiliki buku catatan harian untuk mengungkapkan perasaannya
2)
Sensitif terhadap nilai diri
3)
Menyadari akan kelebihan dan kekurangannya sendiri
4) Lebih senang menikmati rekreasi sendirian,
misalnya : memancing atau menyepi ke pegunungan (Murtadlo, 2012)
Profesi yang memiliki kecerdasan tersebut
seperti;pelatih, pengajar, penulis, peneliti, filsuf, dan sebagainya. Kecerdasan intrapersonal mepemudah seseorang
menggapai keinginannya. Seperti yang dijelaskan Gardner lebih lanjut bahwa kecenderungan
kecerdasan yang dimiliki anak dapat dijadikan jalur untuk kelancaran dan kesuksesan
belajar (Nurkhin &Wahyudi, 2008).
Faktor – Faktor Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan
Ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas
pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai
berikut :
- Orang tua murid
- Guru
- Kurikulum dan fasilitas
- Sistem penilaian
Kecerdasan ganda sebenarnya lebih
mengarah kepada hakekat dari pendidikan itu sendiri, yaitu yang secara langsung
berhubungan dengan eksistensi, kebenaran, dan pengetahuan. Bakat merupaka salah satu contoh dari kecerdasan ganda.
·
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan
dalam teori kecerdasan ganda, yaitu :
1.
Setiap orang memiliki semua kecerdasan-kecerdasan itu,2.Banyak orang dapat mengembangkan masing-masing kecerdasannya sampai ketingkat yang optimal
3. Kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dengan cara yang unik
4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas.
Kegiatan-kegiatan yang dapat
digunakan untuk mengembangkan kecerdasan ganda antara lain, dengan
meyediakan hari-hari karir, studi tour, biografi, pembelajaran terprogram,
eksperimen, majalah dinding, papan display, buku-buku untuk mengembangkan
kecerdasan ganda, Pendidikan/pembelajaran kecerdasan ganda berorientasi
pada pengembangan potensi anak bukan berorientasi pada idealisme guru atau
orang tua apalagi ideologi politik. Ketrampilan-ketrampilan ini sangat
dibutuhkan oleh manusia-manusia yang hidup di era ekonomi informasi abad
global. Strategi dasar mengembangkan kecerdasan ganda meliputi
membangunkan/memicu kecerdasan, memperkuat kecerdasan, mengajarkan dengan/untuk
kecerdasan, dan mentransfer kecerdasan.
Kelebihan
Teori Kecerdasan Ganda
1.
Pembelajaran dapat lebih fokus terhadap
suatu kecenderungan kecerdasan dan punya hasil yang optimal.
2.
Memberikan sudut pandang baru terhadap
pengembangan potensi manusia.
3.
Memberi harapan dan semangat baru, terutama
terhadap siswa.
4.
Membuka kesempatan pada si belajar
untuk kritis dan berpikiran terbuka.
5.
Menghindari adanya penghakiman terhadap
manusia dari sudut pandang kecerdasan/inteligensi.
Kelemahan Teori
Kecerdasan Ganda
1. Memiliki kontroversi terutama dalam
pandangan ahli psikologi tradisional, antara lain mencampuradukkan pengertian
kecerdasan, ketrampilan dan bakat.
2. Bersifat personal/individual sehingga
teori ini lebih efektif digunakan untuk mengembangkan pembelajaran orang per
orang daripada mengembangkan pembelajaran massa/klasikal.
3. Membutuhkan fasilitas yang lengkap
sehingga membutuhkan biaya besar untuk operasional klasikal atau massal.
4. Tenaga
kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya siap melaksanakan teori ini ataupun
juga pembelajaran yang melibatkan pemelajar dewasa, karena sudut pandang
kebanyakan orang masih sudut pandang tradisional
Daftar
Rujukan
Campbell L . et
al. 2002. Multiple Intelligences: MetodeTerbaru Melesatkan
Kecerdasan. Depok: Inisiasi Press.
Chatib M. 2012. Sekolahnya Manusia: Sekolah
Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: Kaifa.
Dening S J. 2004. Multiple Intelligences and Learning
Styles : Two Complimentary Dimensions. Teachers College Record 106(1).
Mushollin. 2009. Penerapan Teori
Multiple Intelllegences Howard Gardner dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Tadris 04 (02)
Nurkhin A,Wahyudi M.
2008. Merancang Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences: Upaya Memahami
Keberagaman Kecerdasan Anak. Lembaran Ilmu Kependidikan 37 (02)
Sulistyoningsih M .
2010. Lesson Study Berbasis KM Kecerdasan Majemuk). Prosiding Seminar
Nasional : Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran melalui Lesson Study . IKIP PGRI Semarang: 129 –140
Willingham D T.
2004. Reframing the Mind: Howard Gardner Became a Hero Among Educators Simply
by Redefining Talents as “ Intellegences”.Summer
Komentar
Posting Komentar