REFLEKSI TEORI REVOLUSI SOSIO KULTURAL



REFLEKSI
TEORI REVOLUSI SOSIO KULTURAL
Oleh : Nur Anggraini Putri

Aplikasi teori revolusi sosio kultural pada pendidikan
1.      Pendidikan informal
-          Pendidikan pertama adalah dari keluarga
-          Orang tua selalu mengawasi
2.      Pendidikan non formal
-          Berbasis budaya , contohnya membatik , menari
3.      Pendidikan formal
-          Siswa cannot solve problem
-          Siswa solve problem independently
Scaffolding : Pemberian bantuan kepada siswa yang kesulitan memecahkan masalah
Kelebihan
-          Anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan potensinya
-          Pembelajaran perlu lebih dikaitkan dengan kemampuan potensialnya dari pada aktualnya
-          Pembelajaran memerlukan strategi
-          Anak diberi kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan pengetahuannya
-          Pembelajaran lebih kepada sifat konstruktif
Kekurangan
-          Terbatas pada perilaku yang tampak
-          Proses belajar kurang tampak seperti pembentukan konsep
-          Pemecahan masalah  oleh anak kurang dapat dilihat
Pengaruh Sosio
-          Inter psikologikal, yaitu lingkungan sosial dengan faktor primer sebagai penentuan keberhasilan
-          Intra psikologikal, yaitu individu dipandang sebagai hal sekunder
Pengaruh Kultural
4 tahap yang saling berhubungan dalam interaksi anak dengan lingkungan :
-          Perkembangan ontogenic -> perkembangan  manusia dari lahir sampai meninggal. Perkembangan dari bayi sampai dewasa dipengaruhi dari sosialnya juga
-          Perkembangan Microgenic -> Perubahan dalam waktu yang relatif singkat, contoh latihan soal
-          Perkembangan Phylogenic -> Perkembangan dalam skala evolusi
-          Perkembangan Sosiohistorical -> mengacu pada perubahan budaya, kepercayaan
“Menekankan perkembangan di sosial dan budaya , perkembangan kognitif saja tidak cukup”
Tambahan
-          Banyak ahli psikologi setuju dengan pendapat vygotsky
-          Pembentukan konsep mulai terbentuk pada teori kognitif
-          Pembentukan konsep dengan cara deduksi  yaitu memulai dari hal yang umum ke khusus contoh : Daun berwarna hijau, pasti mengandung klorofil.
-          Definisi yaitu abstraksi dari suatu fenomena
-          Cara belajar harus mengembangkan potensi siswa , jangan hanya sekedar hafalan
        Home schooling merupakan pendidikan formal karena terstruktur dan terjadwal . Homeschooling bukan pendidikan informal karena jika informal pendidikannya itu spontan dan biasanya berbasis budaya. Homeschooling belajarnya tidak hanya dirumah saja.
               Pada teori ini yang jelas tampak adalah secara mental. Hubungan pada teori ini lebih kepada individu dengan lingkungannya. Untuk pemecahan masalah itu abstrak. Diamati dan dilihat adalah dua hal yang berbeda. Diamati yaitu pengamatan yang bisa diukur, contoh : untuk mengamati problem solving, caranya dengan tes problem solving. Dilihat yaitu pengamatan yang hanya dilihat dengan mata. Pada teori ini indikator kesuskesan dari teori ini yaitu keaktifan siswa dalam memecahkan masalah. 

                                                                                                SEMOGA BERMANFAAT :)


Komentar

Postingan Populer